Budaya Jepang merupakan salah satu budaya yang paling menarik dan unik di dunia. Budaya Jepang sangat dipengaruhi oleh tradisi, sejarah, agama, serta nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Jepang. Ada beberapa hal yang membuat budaya Jepang menjadi sangat menarik, salah satunya adalah keunikan dalam tradisi-tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Salah satu aspek penting dalam budaya Jepang adalah kesopanan. Masyarakat Jepang sangat memperhatikan sopan santun dalam berbicara, berpakaian, dan bertindak. Hal ini tercermin dari budaya bowing (menundukkan kepala), yang merupakan tanda penghormatan dan pengakuan atas kedudukan seseorang. Selain itu, juga terdapat aturan-aturan etiket yang harus diikuti ketika mengunjungi rumah seseorang, makan di restoran, atau bahkan saat menggunakan transportasi umum.
Budaya pop Jepang juga sangat populer di seluruh dunia. Jepang dikenal sebagai negara yang menghasilkan anime, manga, dan video game yang sangat sukses secara global. Tidak hanya itu, Jepang juga memiliki fashion style yang sangat khas, seperti Lolita dan Harajuku. Fenomena ini sangat menarik dan telah menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Budaya Jepang dalam berbagai aspek sosial, ekonomi dan sejarah yang penting untuk lebih efektif dalam berkomunikasi kehidupan sehari-hari.
Budaya dan Kebiasaan di Jepang 文化と習慣
seiji 政治 = politik
kyouiku 教育 = pendidikan
keizai 経済 = ekonomi
shakai 社会 = masyarakat, publik, komunitas
geijutsu 芸術 = seni
dentou-teki na 伝統的(な) = tradisional
bunka-teki 文化的 = budaya, kebudayaan
~ni kyoumi ga aru 〜に興味がある = tertarik dengan ….
Jenis-jenis Kebudayaan Tradisional Khas Jepang
dentou bunka 伝統文化 = budaya tradisional
ukiyoe 浮世絵 = cetakan balok kayu tradisional Jepang
odori 踊り = tari tradisional
koto 琴 = alat musik petik khas jepang, koto
shamisen 三味線 = alat musik petik khas jepang seperti gitar bersenar tiga
nou 能 = teater Noh
bunraku 文楽 = pertunjukan boneka a Bunraku, tipe ningyou jyoururi 人形浄瑠璃
rakugo 落語 = seni membawakan cerita / dongeng khas Jepang
tougei 陶芸 = seni keramik
yakimono 焼き物 = keramik, pottery
shi 詩 = puisi
haiku 俳句 = puisi haiku
ikebana 生花 = seni merangkai bunga di Jepang
sadou 茶道 = upacara minum teh
shuuji 習字 = kaligrafi
ojigi o suru お辞儀をする = membungkukan badan
seiza suru 正座する = duduk formal khas Jepang
yuka ni suwaru 床に座る = duduk diatas lantai
Macam-macam Kebudayaan Jepang Modern
gendai bunka 現代文化 = kebudayaan modern
aburae 油絵 = lukisan cat minyak
engeki 演劇 = drama, teater
kaiga 絵画 = lukisan
kurafuto クラフト = crafts, kerajinan
dansu ダンス = dance khas barat
baree バレエ = ballet
manga マンガ = komik khas Jepang
anime アニメ = kartun khas Jepang
intaanetto インターネット = internet
burogu ブログ = blog
geinou 芸能 = hiburan, entertainment
Kebiasaan yang tidak dilakukan di Jepang
kisu o suru キスをする = berciuman
hagu suru ハグする = berpelukan
chippu o harau チップを払う = memberi tip (pada pelayan dsb)
Agama di Jepang
shuukyou 宗教 = agama
kirisuto-kyou キリスト教 = agama kristen
isuramu-kyou イスラム教 = agama islam
bukkyou 仏教 = agama buddha
shintou 神道 = agama shinto
yudaya-kyou ユダヤ教 = Judaism, agama yahudi
shinjiru 信じる = mempercayai
oinori o suru お祈りをする = berdoa, bersembahyang
iwau 祝う = merayakan
Agama dan adat istiadat di Jepang 宗教と慣習 shuukyou to kanshuu
Konstitusi Jepang menjamin kebebasan beragama. Ada 2 agama besar di Jepang yaitu shintou 神道 (Shinto) dan bukkyou 仏教 (Buddha). Agama shinto adalah agama asli Jepang yang didasarkan pada keyakinan animisme pada dewa yang dikenal sebagai Kami 神. Sedangkan agama Buddha dibawa ke Jepang dari Cina pada abad ke-6. Meskipun agama Buddha kemudian menjadi dominan, tapi ia mampu hidup berdampingan dengan agama Shinto yang sudah ada sebelumnya.
Kristen dibawa ke Jepang pada tahun 1549 oleh misionaris Jesuit. Abad ke-16 merupakan periode kerusuhan politik sehingga agama Kristen di Jepang menyebar dengan cepat pada awalnya karena banyak orang yang mencari simbol spiritual baru. Tetapi agama kristen dilarang pada tahun 1639 setelah penyatuan Jepang selesai. Dan larangan ini berlaku sampai Restorasi Meiji di pertengahan abad ke-19. Saat ini ada sekitar 1 persen penduduk Jepang yang memeluk agama Kristen.
Banyak orang Jepang mengunjungi kuil Shinto ketika bayi lahir dan ketika mereka menikah. Mereka juga pergi ke kuil untuk berdoa sebelum ujian masuk sekolah. Uniknya mereka sering beralih ke kepercayaan Buddha selama masa berkabung, seperti saat terjadi kematian. Mengunjungi tempat-tempat suci dan kuil-kuil Buddha di Tahun Baru adalah tradisi lama orang Jepang. Selama tiga hari pertama tahun baru ada sekitar 70-80 persen masyarakat Jepang yang mengunjui kuil-kuil ini. Pengaruh Shinto dan keyakinan Buddha hadir dalam banyak ritual, festival, dan acara sepanjang tahun di Jepang.
Ada banyak tradisi yang berkaitan dengan Agama Shinto dan Budda. Kedua agama ini telah memainkan peran penting dalam sejarah dan adat istiadat Je[amg. Tetapi bukti menunjukkan bahwa orang Jepang tidak melihat tradisi agama dalam arti yang sama dengan pandangan di Barat. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2005 menunjukkan bahwa 75 persen dari orang-orang yang disurvei mengatakan mereka tidak percaya pada agama, dan hanya 23 persen yang percaya. Sekitar 60 persen orang berpikir bahwa untuk hidup bahagia agama tidak penting, dan hanya 30 persen yang berpikir penting. Meski demikian, 81 persen orang Jepang pergi ke kuil atau gereja.
Bersosialisasi di Jepang
Pandangan Orang Jepang terhadap Kelebihan Negara Jepang 日本人が考える日本のよさ
Pada tahun 2006, sebuah perusahaan riset Internet meminta 5.003 orang Jepang menjelaskan apa yang membuat mereka merasa beruntung telah dilahirkan di Jepang. Hasil survei menunjukkan bahwa orang Jepang memiliki sejumlah alasan mengapa negara mereka dianggap baik.
- Kualitas makanan (21,7% responden)
- Jepang memiliki empat musim yang berbeda (13,3%)
- Jepang adalah negara damai (12,7%)
- Memiliki tingkat kejahatan yang rendah (6,7 %)
- sejahtera (3,1%)
- Jepang memiliki karakter nasional yang baik (2,5%)
- Memiliki budaya yang unik (1,8%)
- Apresiasi terhadap bahasa Jepang (1,4%)
- Jepang memberikan kebebasan (1,4%)
- dan terakhir bahwa Jepang memiliki berkah alam yang melimpah (1,1%)
otsukiai お付き合い = bersosialisasi
~to tsukiau 〜と付き合う/~ni tsukiau 〜に付き合う = berhubungan dengan seseorang / menemani sesorang
aisatsu o suru 挨拶をする = memberi salam
tanomi o kotowaru 頼みを断る = menolak permintaan
ayamaru 誤る = meminta maaf
tasukeru 助ける = menolong
adobaisu o suru アドバイスをする = memberi saran
soudan suru 相談する = berkonsultasi dengan…
Menolong dalam Bahasa Jepang
Menolong dalam bahasa Jepang bisa menggunakan tasukeru atau tetsudau. Perbedaannya adalah tasukeru 助ける berarti membantu seseorang keluar dari situasi yang sulit seperti menyelamatkan seseorang dari kejahatan, menyelamatkan hidup seseorang dari bahaya, menyelamatkan seseorang dari rasa malu, atau meminjamkan uang pada seseorang. Sedangkan tetsudau 手伝う lebih berarti memberikan bantuan kepada seseorang seperti membantu memindahkan perabotan atau membantu seseorang mengerjakan pekerjaan rumah.
miokuri ni iku 見送りに行く = mengantar seseorang (mengucapkan selamat tinggal)
mukae ni kuru 迎えに来る = menjemput
hakkiri はっきり = dengan jelas
riyuu o iu 理由を言う = menjelaskan alasan
minna 皆 = semua orang
hoka no hito 他の人 = orang lain
teinei na 丁寧(な) = sopan
shitsurei na 失礼(な) = kasar
Masalah yang dihadapi di Jepang 日本で困ったこと nihon de komatta koto
石田さんと上田さんと鈴木道子さんが話をしています。
ishida-san to ueda-san to suzuki michiko-san ga hanashi o shite imasu.
Ishida, Ueda, dan Suzuki Michiko sedang mengobrol
石田: アリス、日本に来てもう二年かな?
arisu, nihon ni kite mou ni-nen kana?
Alice kayaknya sudah 2 tahun sejak datang ke Jepang ya?
上田: うん、そうね。
un, sou ne.
Ya, betul.
石田: 早いね。
hayai ne.
Cepet juga ya.
上田: ええ、でも日本に来たばかりの時は、日本の文化や習慣が分からなくて大変だった。
ee, demo nihon ni kita bakari no toki wa, nihon no bunka ya shuukan ga wakaranakute taihen datta.
Ya, tapi waktu pertama datang ke Jepang dulu sangat merepotkan karena (saya) tidak tahu budaya dan kebiasaan di Jepang.
石田: そうなんだ。
sou nanda.
begitu ya.
上田: うん、お風呂とかおはしについてはアメリカの学校でも教えてもらったんだけど、判子をいつ使うか分からなかったから、よく判を忘れたり、ATM の日本語が読めなくて使えなかったり。
un, ofuro toka ohashi ni tsuite wa amerika no gakkou demo oshiete moratta ndakedo, hanko o itsu tsukau ka wakaranakatta kara, yoku hanko o wasuretari, ATM no nihongo ga yomenakute tsukaenakattari.
Yeah, cara mandi dan menggunakan sumpit memang diajarkan waktu sekolah di Amerika, tapi saya tidak tahu kapan cap harus digunakan, saya sering lupa membawa cap, juga saya tidak bisa menggunakan ATM karena tidak bisa membaca tulisan Jepang.
鈴木: ほんと、はじめは大変そうだったよね。
honto, hajime wa taihensou datta yo ne.
Benar juga, kedengarannya waktu pertama kali sangat menyusahkan ya.
上田: それにね、道が分からなくて、ホストファミリーを心配させちゃったこともある。
sore ni ne, michi ga wakaranakute, hosuto famirii o shinpai sasechatta koto mo aru.
Selain itu, karena tidak tahu jalan, saya pernah membuat host family saya khawatir.
石田: え、何があったの?
e, nani ga atta no
Eh, apa yang terjadi?
上田: 電車を間違えて、千葉の方に行っちゃったの。でも、電車をおりたところで、帰りの電車がなくなっちゃったって分かって。
densha o machigaete, chiba no hou ni ichatta no. demo, densha o orita tokoro de, kaeri no densha ga nakuchatta tte wakatte.
Salah naik kereta, (saya) naek yang ke arah chiba. Tapi, ketika turun dari kereta, ternyata kereta untuk kembali sudah tidak ada lagi.
石田: で、どうしたの?
de, doushita no
Terus bagaimana?
上田: で、どうしようかと思っているところに、親切な人が携帯をかしてくれたの。それで、その電話で家に電話をかけさせて貰ったの。
de, dou shiyou ka to omotte iru tokoro ni, shinsetsu na hito ga keitai o kashite kureta no. sore de, sono denwa de ie ni denwa o kakesasete moratta no.
terus, ketika bingung mau bagaimana, ada orang baik yang meminjamkan handphone. Selanjutnya, dengan hp itu saya meminta di sambungkan ke rumah.
石田: え、携帯持ってなかったの?
e, keitai motte nakatta no.
ha, kamu tidak membawa hape.
上田: まだ買ってなかったの。で、お父さんが迎えに来てくれたんだけど、待ってる間、寒くて心細かった。
mada katte nakatta no. de, otousan ga mukae ni kite kureta ndakedo, matteru aida, samukute kokorobosokatta.
Waktu itu saya belum beli. Terus, walaupun bapak akan menjemput, sewaktu menunggu karena sangat kedinginan saya merasa kesepian dan pasrah.
石田: そりゃ、そうだよね。
sorya, sou dayo ne.
Jelas aja.
上田: だからお父さんの顔を見た時、本当に嬉しかった。
dakara otousan no kao o mita toki, hontou ni ureshikatta.
Jadi waktu saya melihat wajah bapak, saya sangat senang.
鈴木: その後、すぐ携帯、買わされたよね。
sono ato, sugu keitai, kawasareta yo ne.
Sehabis itu, langsung beli hape kan ya.
上田: うん、でも携帯は絶対いるなって、あの時つくづく思った。
un, demo keitai wa zettai iro natte, ano toki tsukudzuku omotta.
Yeah, setelah saya berpikir dalam pada waktu itu, hape harus punya.
石田: 確かにそうだね。日本は公衆電話が少ないし、探すのも大変だから、携帯のない生活なんて、考えられないね。
tashika ni sou da ne. nihon wa koushuu denwa ga sukunai shi, sagasu no mo taihen dakara, keitai no nai seikatsu nante, kangaerarenai ne.
Ya, tentu saja. Telepon umum di Jepang sangat sedikit, juga karena sulit untuk mencarinya, saya tidak bisa membayangkan kehidupan sehari-hari tanpa hape.
Sejarah Jepang Singkat
Sekitar 10.000 tahun yang lalu, pulau-pulau Jepang terpisah dari benua Asia. Jepang Kuno adalah daerah yang mengutamakan pertanian. Dahulu di Jepang banyak negara-negara kecil, tetapi kemudian pada abad keempat kekuatan politik di Yamato (Nara) memerintah Jepang. Selama periode ini orang Jepang banyak mengimpor pengetahuan dari Cina seperti agama Buddha, Konghucu, sistem politik, ortografi, dan lain-lain.
Pada tahun 710, Nara menjadi ibukota Jepang yang pertama diperintah oleh keluarga Kekaisaran. Selanjutnya pada tahun 794, ibukota baru dibuat di Kyoto yang masyarakatnya didominasi oleh kaum bangsawan. Kehidupan di ibukota ditandai dengan keanggunan dan kemewahan, tapi keluarga militer mendapatkan kekuasaan di daerah-daerah terpencil.
Antara tahun 1167 dan 1185, ksatria klan Heike mendirikan pemerintah pertama yang dijalankan oleh anggota kelas ksatria. Meskipun Heike mempertahankan hubungan dekat dengan bangsawan dan mengadopsi banyak kebiasaan mereka, banyak kaum terpelajar menganggap ini sebagai awal periode feodal Jepang yang diperintah oleh bushi 武士 atau samurai 侍 (ksatria). Pada tahun 1185, Minamoto yang juga seorang ksatria, mengambil alih pemerintahan dan mendirikan pemerintahan militer yang disebut bakufu 幕府 di Kamakura (di dekat Tokyo saat ini).
Selama abad ke-15, para pemimpin feodal saling berperang untuk mendominasi. Dan kemudian pada tahun 1603, klan Tokugawa berhasil menyatukan kembali Jepang dan mendirikan edo bakufu 江戸幕府. Kota Edo (sekarang Tokyo) menjadi pusat politik negara. Keluarga Tokugawa mengadopsi kebijakan yang disebut sakoku 鎖国 (isolasi nasional) yang menutup Jepang dari dunia luar kecuali China dan Belanda (yang perwakilannya diizinkan masuk melalui pelabuhan Nagasaki saja).
Selam 280 tahun, Jepang relatif damai. Selama periode ini, budaya Jepang berkembang pesat. Teater kabuki 歌舞伎, teater boneka bunraku 文楽, cetakan kayu ukiyoe 浮世絵, kerajinan tembikar, dan puisi haiku 俳句 adalah produk budaya yang terkenal di Edo. Meskipun pertanian dan transportasi mengalami beberapa kemajuan, teknologi Jepang masih jauh di belakang Eropa dan Amerika. Pada pertengahan abad kesembilan belas, kapal Eropa dan Amerika mulai muncul di lepas pantai Jepang. Pemerintah Tokugawa akhirnya dipaksa untuk membuka negeri Jepang dan otoritas politik kembali ketangan Kaisar pada tahun 1868.
Selama Periode Meiji (1868-1911), Jepang mencoba untuk mengejar ketinggalan dari Barat. Pemerintah Jepang saat itu memiliki tujuan kemakmuran ekonomi dan militer yang kuat. Kaisar diakui sebagai simbol kekuasaan yang mutlak. Ketika militer mendapatkan kekuasaan, Jepang mulai melakukan invasi militer ke Asia. Hal ini menyebabkan konflik dengan negara-negara lain di dunia. Jepang meluncurkan permusuhan dengan negara lain pada tahun 1941 yang menyebabkan keterlibatannya dalam Perang Dunia II.
Jepang dikalahkan pada tahun 1945 setelah bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Di bawah pendudukan Amerika Serikat, Jepang mengadopsi konstitusi baru yang menolak perang. Jepang mulai menuju pemulihan ekonomi setelah perang dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terkemuka di dunia pada tahun 1980. Karakteristik sebagian besar orang Jepang sebagai pekerja keras saat ini berasal dari citra pengusaha dan pekerja selama tahun 1950 dan 1960-an.
大衆文化とはポピュラーカルチャー、ポップカルチャー、マスカルチャーとも呼ばれ、文学や芸術、美術などのハイカルチャーに対して、一般大衆が広く愛好する文化のことである。これとは別に、サブカルチャーという言葉があるが、これは大衆文化やハイカルチャーと違い、一部の人たちに愛されるマニアックな分野を指すものである。
Taishuu bunka to wa popyuraa karuchaa, poppu karuchaa, masu karuchaa tomo yobare, bungaku ya geijutsu, bijutsu nado no hai karuchaa ni taishite, ippan taishuu ga hiroku aikou suru bunka no koto dearu. Kore to wa betsuni, sabu karuchaa to iu kotoba ga aru ga, kore wa taishuu bunka ya hai karuchaa to chigai, ichibu no hito-tachi ni aisareru maniakku na bunya o sasu mono dearu.
Taishuu Bunka disebut juga budaya populer, budaya pop, dan budaya massa. Sedangkan sastra dan seni yang disebut kebudayaan tinggi adalah budaya yang disukai masyarakat umum. Terlepas dari ini, ada sebuah kata yang disebut subkultur, yang berbeda dengan budaya populer dan budaya tinggi, yang mengacu pada bidang yang disukai oleh sebagian orang saja.
しかし、時代の変化によってこれらのカルチャーの区分も変わっていくことがあるので、境界線を引くのは難しい。例えば、かつてサブカルチャーであったようなフィギュアやオタク文化が、現在では大衆文化として受け入れられているのもその一例である。
Shikashi, jidai no henka ni yotte korera no karuchaa no kubun mo kawatte iku koto ga aru node, kyoukaisen o hiku no wa muzukashii. Tatoeba, katsute sabu karuchaa deatta youna figyua ya otaku bunka ga, genzai de wa taishuu bunka toshite ukeirerarete iru no mo sono ichi-rei dearu.
Namun, karena perubahan jaman klasifikasi terhadap Kebudayaan juga berubah, sehingga untuk menarik garis batas menjadi sulit. Misalnya, yang dulu merupakan budaya subkultur seperti figure dan otaku, pada saat ini menjadi salah satu contoh sebagai budaya populer.
日本の文化というと、歌舞伎や茶道、生け花、着物と思う人も多いだろう。確かに、これらの伝統的な文化は今でも日本人の生活に深くかかわっている。例えば、日本には社会人が趣味や教養や健康のために色々なことを習えるカルチャーセンターと呼ばれる教室があるが、どのカルチャーセンターにもたいてい茶道教室や生け花教室がある。でも、日本の文化には伝統的なものだけではなく、今の日本の社会でよく見られる大衆文化もある。
nihon no bunka to iu to, kabuki ya sadou, ikebana, kimono to omou hito mo ooi darou. tashika ni, korera no dentou-teki na bunka wa ima demo nihonjin no seikatsu ni fukaku kakawatte iru. tatoeba, nihon ni wa shakaijin ga shumi ya kyouyou yan kenkou no tame ni iroiro na koto o naraeru karuchaa sentaa to yobareru kyoushitsu ga aru ga, dono karuchaa sentaa ni mo taitei sadou kyoushitsu ya ikebana shitsu ga aru. demo nihon no bunka ni wa dentou-teki na mono dake dewa naku, ima no nihon no shakai de yoku mirareru taishuu bunka mo aru.
Bila mengatakan budaya Jepang, mungkin banyak yang berpikir tentang kabuki dan upacara upacara minum teh, merangkai bunga ikebana, dan kimono. Memang, ini merupakan budaya tradisional yang masih sangat kental dalam kehidupan masyarakat Jepang hingga sekarang ini. Misalnya, di Jepang untuk masyarakat ada yang disebut Culture Center untuk mempelajari kursus tentang berbagai hal seperti hobi, pendidikan dan kesehatan, di pusat budaya ini biasanya ada kelas upacara minum teh dan juga kelas ikebana. Tapi, budaya Jepang tidak hanya yang tradisional saja, di masayarakat Jepang sekarang ini juga sering dijumpai budaya populer.
その中でもよく知られているのはマンガである。マンガは、アメリカでは子供が読むものというイメージが強かったが、日本のアニメやマンガがアメリカでも見られるようになって少しイメージが変わってきたようだ。一方、日本では、マンガは昔から子供も大人もみんなが楽しめるものである。マンガは、1950年代に子供を中心としてよく読まれるようになったが、その後、学生、大人のためのマンガが描かれるようになった。現在ではファンタジー、コミックはもちろん、スポーツ物、スパイ物、SF、ラブストーリー、ファミリードラマ、経済、社会問題をテーマにしたもの、料理などの趣味をテーマにしたものなど色々なものがある。そういう意味では、今のマンガは絵がついた小説のようなものとも言えるだろう。長さも、4コママンガから、何十冊にもなる長いものまで色々で、普通の雑誌や新聞だけではなく、マンガ雑誌と呼ばれる雑誌や、マンガ本といわれるものまである。1995年のマンガ雑誌の売り上げは3357億円、25億ドルにもなる。同じように、アニメも人気が集まり、今では日本だけではなく世界中にアニメクラブがあるといわれている。今や日本は世界一の「マンガ大国」なのである。
sono nakademo yoku shirarete iru no wa manga de aru. manga wa, amerika dewa kodomo ga yomu mono to iu imeeji ga tsuyokatta ga, nihon no anime ya manga ga amerika demo mirareru you ni natte sukoshi imeeji ga kawatte kita you da. ippou, nihon de wa, manga wa mukashi kara kodomo mo otona mo minna ga tanoshimeru mono de aru. manga wa, issen kyuuhaku gojyuu nendai ni kodomo o chuushin toshite yoku yomareru you ni natta ga, sono atao, gakusei, otona no tame no manga ga egakareru you ni natta. genzai de wa fantajii, komikku wa mochiron, supootsu-mono, supai-mono, es-efu, rabusutorii, famirii dorama, keizai, shakai mondai o teema ni shita mono, ryouri nado no shumi o teema ni shita mono nado iroiro na mono ga aru. sou iu imi dewa, ima no manga wa e ga tsuita shosetsu no you na mono-tomo ieru darou. nagasa mo, yon koma manga kara, nanjyuu satsu ni mo naru nagai mono made iroiro de, futsuu no zasshi ya shinbun dake dewa naku, manga zasshi to yobareru zasshi ya, manga hon to iwareru mono de aru. 1995 nen no manga zasshi no uriage wa sansen sambyaku gojyuu nana oku-en, nijyuugo oku doru ni mo naru. onaji you ni, anime mo ninki ga atsumari, ima dewa nihon dake dewa naku sekaijyuu ni anime kurabu ga aru to iwarete iru. ima ya nihon wa sekai ichi no [manga taikoku] na no dearu.
Diantara mereka yang paling terkenal adalah Manga. Walaupun citra komik di Amerika Serikat sebagai bacaan anak-anak dulunya sangat kuat, tampaknya kini imej tersebut telah sedikit berubah dengan adanya anime dan manga Jepang yang dapat dilihat disana. Sementara di Jepang, manga dari dahulu bisa dinikmati semua orang dari anak-anak hingga hingga dewasa. Meskipun manga menjadi pusat bacaan untuk anak-anak di tahun 1950-an, selanjutnya munculah manga yang diperuntukkan untuk pelajar, hingga orang dewasa. Saat ini ada tema fantasi (tentu saja dalam bentuk komik) olahraga, spy, SF (sciene fiction), kisah cinta, drama keluarga, ekonomi, tema isu-isu sosial, juga berbagai tema hobi seperti memasak. Dalam artian ini, komik saat ini juga akan mengatakan sesuatu dengan gambar seperti sebuah novel. Dari segi panjang cerita, ada jenis manga pendek yang disebut 4-koma, hingga yang panjang hingga menjadi puluhan buku. Selain majalah dan surat kabar biasa juga ada majalah manga dan buku manga. Pada tahun 1995, penjualan majalah manga sebesar 335.700.000.000 yen, atau sekitar 2,5 miliar dolar. Dengan cara yang sama, anime juga menjadi populer, sekarang ini dikatakan bahwa ada klub anime tidak hanya di Jepang tetapi juga ada di seluruh dunia. Sekarang ini Jepang adalah negara komik (manga) terbesar di dunia.
マンガは文学小説と違って、芸術的なイメージはないし、人前では読まないようにしているという人もいるようだ。けれども、本当はマンガを読むことはいいことだということを知っている人は少ない。1997年にライフデザイン研究所が行なったアンケートによると、マンガを読まない人の54%は他の本も読まないが、マンガを読むが他の本は読まない人は14%しかいなかった。つまり、マンガを読む人のほとんどがマンガではないものも読んでいるのである。マンガを読む人が増えたからだとは言えないかもしれないが、1975年から1995年の20年間に図書館の数は2.2倍に、図書館から本を借りる人の数は5倍にも増えている。最近の日本人はテレビばかり見て、本を読まないといわれるが、そうではない。マンガという大衆文化は、日本人のリテラシーに大きく貢献しているのである。
Karena manga tidak memiliki imej artistik seperti halnya novel sastra, tampaknya ada orang yang tidak ingin diketahui (menyukai manga) dengan tidak membacanya di depan umum. Walaupun demikian, hanya sedikit orang-orang yang tahu membaca manga itu bagus. Menurut survei tahun 1997 yang dilakukan Life Design Institute, dari 54% orang yang tidak membaca komik, mereka bahkan juga tidak membaca buku-buku lain. Dari yang membaca manga, yang tidak membaca buku lain hanya 14 persen. Artinya sebagian besar orang yang membaca komik juga membaca hal ini selain manga. Walaupun mungkin tidak bisa dikatakan bahwa karena orang yang membaca manga meningkat, dari tahun 1975 selama 20 tahun, jumlah orang yang meminjam buku dari perpustakaan hanya 2,2 kali, pada tahun 1995 jumlahnya meningkat sampai 5 kali. Akhir-akhir tidak ada orang Jepang yang hanya menonton TV, juga tidak membaca buku. Budaya populer seperti komik juga berkontribusi besar terhadap literasi orang Jepang.
Manga wa bungaku shousetsu to chigatte, geijutsu-tekina imeeji wa nai shi, hitomaede wa yomanai you ni shite iru to iu hito mo iru youda. Keredomo, hontou wa manga o yomu koto wa ii koto da to iu koto o shitte iru hito wa sukunai. 1997-Nen ni raifu dezain kenkyuujo ga okonatta ankeeto ni yoru to, manga o yomanai hito no 54-paasento wa hoka no hon mo yomanai ga, manga o yomu ga hoka no hon wa yomanai hito wa 14-paasento shika inakatta. Tsumari, manga o yomu hito no hotondo ga manga dewa nai mono mo yonde iru no dearu. Manga o yomu hito ga fueta kara da to wa ienai kamoshirenai ga, 1975-nen kara 1995-nen no 20-nenkan ni toshokan no kazu wa 2.2-Bai ni, toshokan kara hon o kariru hito no kazu wa 5-bai ni mo fuete iru. Saikin no nihonjin wa terebi bakari mite, hon o yomanai to iwareru ga, sou dewa nai. Manga to iu taishuu bunka wa, nihonjin no riterashii ni ookiku kouken shite iru no dearu.