Asal kanji.
Selain huruf hiragana dan katakana, sistem tulisan Jepang juga banyak menggunakan kanji yang merupakan karakter pinjaman dari bahasa Cina. Ketika orang Jepang mengadopsi kanji, mereka juga mengadopsi cara membacanya. Pada saat yang sama, Orang Jepang memberi karakter Cina cara baca dalam bahasa Jepang untuk kata-kata Jepang yang sudah ada. Akibatnya karakter kanji bisa memiliki dua atau lebih cara baca. Cara baca kanji dari bahasa Cina disebut ON, dan cara baca bahasa Jepang disebut KUN. Misalnya cara baca ON untuk kanji 大 (besar) adalah だい seperti di 大学 (universitas). Sedangkan cara baca KUN adalah おお seperti dalam 大きい.
Sebuah kanji hanya dapat digunakan untuk arti yang spesifik. Jadi, walaupun 五 (lima) dibaca ご, kita tidak dapat menggunakannya untuk mengganti hiragana ご pada kata おはようございます (selamat pagi) atau あさごはん (sarapan). Kanji berasal dari pictographs (simbol bergambar untuk kata atau frase) dan beberapa karakter kanji masih mempertahankan bentuk gambar aslinya. Misalnya kanji 大(besar) berasal dari gambar orang yang sedang merentangkan tangan dan kakinya, dan kanji 生 (hidup) dari gambar tanaman yang tumbuh. Jumlah pasti kanji belum diketahui dengan jelas, tetapi diperkirakan lebih dari 40.000. Ada sekitar 3.000 kanji yang umum digunakan di Jepang. Kementerian Pendidikan Jepang telah menyusun 1.945 kanji untuk digunakan dalam publikasi umum seperti koran dan majalah.
Belajar kanji bisa jadi sebuah proses yang sulit. Namun setelah kita mempelajari sejumlah kanji maka akan menjadi lebih mudah karena kanji dapat dikaitkan dengan komponen dasar pembentuknya (radical). Di dalam kamus kanji diklasifikasikan menjadi 214 bentuk dasar atau radikal, yang masing-masing memiliki makna yang unik. Contohnya kanji seperti 訳 (terjemahan), 話 (bicara), 語 (bahasa), dan 読 (membaca) memiliki radikal sama yaitu 言, yang berarti kata tersebut ada hubungannya dengan bahasa.
Sebuah kanji ditulis sesuai dengan urutan stroke yang tetap. Aturan umumnya adalah untuk menggores dari atas ke bawah, dan kiri ke kanan. Juga garis horizontal biasanya dibuat sebelum garis vertikal.
Dalam bahasa Jepang, kanji yang digunakan sebagian besar untuk kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan. Penanda gramatikal seperti partikel dan akhiran tidak ditulis dalam kanji. Misalnya dalam kalimat berikut, kata benda わたし (saya) dan さかな (ikan) ditulis dengan kanji 私 dan 魚, dan bagian kata kerja た pada たべます (makan) ditulis dengan kanji 食. Partikel は dan を serta kata kerja berakhiran べます ditulis dalam hiragana.
私は魚を食べます。
( わたし は さかな を たべます。 Saya makan ikan.)
Perhatikan format penulisan kanji yang digunakan dalam artikel ini. Cara menulis kanji akan berisi versi ketikan (komputer), versi tulisan tangan, dan urutan goresan. Pada bacaan ON menggunakan katakana sedangkan bacaan KUN menggunakan hiragana.