[vc_row][vc_column][dfd_spacer screen_wide_spacer_size=”50″ screen_normal_resolution=”1024″ screen_tablet_resolution=”800″ screen_mobile_resolution=”480″ tutorials=””][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Rumah di Jepang
Rumah tradisional Jepang umumnya terbuat dari kayu dengan ubin keramik yang disebut kawara 瓦. Meskipun sudah banyak yang berganti dengan gaya rumah barat yang lebih modern atau kombinasi dari rumah Jepang dan gaya barat, rumah tradisional Jepang masih dapat ditemukan di banyak tempat terutama di daerah pedesaan. Beberapa elemen rumah tradisional juga telah dimasukkan ke gaya rumah barat. Misalnya, rumah tradisional memiliki koridor atau genkan 玄関, di mana Anda harus melepas sepatu Anda di pintu masuk. Biasanya, ruangan ini lebih rendah dari bagian rumah utama.
Setelah melepas sepatu Anda, rapikan dengan meletakkannya menghadap pintu. Tuan rumah biasanya mengundang orang masuk dengan mengatakan agatte kudasai 上がって下さい “silakan masuk” atau bentuk sopan-nya o-agari kudasai お上がり下さい. Ungkapan ini secara harfiah berarti “silakan naik”, karena bagian utama rumah berada di atas area anda meninggalkan sepatu.
Banyak rumah tradisional memiliki satu atau beberapa ruangan tradisional. Ruangan ini dipisahkan dengan pintu geser yang disebut fusuma 襖 atau dengan dinding kertas yang disebut shouji 障子. Lantai rumah tradisional Jepang umumnya terbuat dari tikar jerami yang disebut tatami 畳. Pada rumah tradisional mungkin juga terdapat tempat yang disebut tokonoma 床の間 yaitu tempat untuk meletakkan rangkaian bunga atau lukisan khas Jepang.
Ruang tradisional Jepang juga memiliki lemari besar yang disebut oshiire 押入れ untuk menyimpan futon 布団 kasur Jepang. ふとん diletakkan di atas tikar tatami 畳 pada waktu tidur, kemudian dilipat dan dimasukkan lagi ke dalam oshiire di pagi hari, sehingga ruangan dapat digunakan untuk berbagai tujuan.
Sebagian besar rumah tradisional Jepang memiliki lantai kayu. Karpet jarang dipakai karena kelembaban tinggi di musim panas dapat menimbulkan bahaya potensial seperti tempat tumbuhnya bakteri dan kuman. Pintu kamar baik yang bergaya Jepang atau Barat, hampir selalu berada dalam keadaan tertutup. Pintu yang tertutup ini tidak berarti orang yang berada di dalamnya tidak ingin diganggu, Jadi ketuklah pintu untuk mengetahui apakah ada orang yang ada di dalam ruangan. Namun jangan heran jika ada orang Jepang yang masuk ke kamar Anda tanpa mengetuk. Ini sering terjadi di antara anggota keluarga.
Kamar Mandi Jepang
Kebanyakan orang Jepang lebih memilih untuk mandi pada malam hari dan bukannya mandi di pagi hari. Kamar mandi Jepang yang disebut ofuro おふろ adalah ruangan yang hanya digunakan untuk mandi saja. Toilet atau WC memiliki ruangan yang terpisah. Kamar mandi memiliki tempat untuk membilas sebelum masuk bak mandi. Biasanya orang Jepang berendam dengan air panas sekitar 41-42°C. Air dingin dapat ditambahkan dari keran jika terlalu panas, tapi jangan berlebihan karena air yang sama ini akan digunakan oleh seluruh anggota keluarga. Setelah selesai, jangan buang air bak mandi dan tutup bak untuk menjaga air tetap panas.
Meskipun toilet tradisional Jepang masih banyak digunakan, toilet gaya barat sekarang lebih umum di gunakan di rumah modern dan sering dilengkapi dengan perangkat pembersihan yang disebut Washlet ウォシュレット. Cara pengoperasiannya hampir sama dengan toilet, tapi alat ini dilengkapi dengan berbagai fitur berteknologi tinggi. Kebanyakan model toilet di Jepang memiliki tempat duduk yang dilengkapi pemanas, dan bahkan beberapa model memiliki sensor untuk menaikkan dan menurunkan tutup toilet secara otomatis.
Sepasang sandal biasanya diletakkan di dalam kamar kecil. Namun jangan gunakan untuk keluar toilet dengan sandal ini! Pintu toilet harus ditutup sepanjang waktu. Selalu ketuk pintu untuk melihat apakah ruangan sedang dipakai, dan jangan lupa untuk menutup pintu sesudahnya. Toilet umum sering ditandai tulisan W.C. atau dengan istilah Jepang otearai お手洗い / 御手洗い (secara harfiah: tempat mencuci tangan). Tanda untuk toilet pria biasanya ditandai dengan ikon laki-laki atau karakter manusia (男 otoko). Sedangkan ikon perempuan atau karakter wanita (女 onna) menunjukkan toilet bagi wanita. Dalam toilet perempuan dapat dilengkapi perangkat elektronik yang disebut otohime 音姫 untuk memberikan suara menyiram air pada toilet. Otohime ini ada yang berupa tombol, namun juga ada yang diaktifkan oleh sensor.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][dfd_spacer screen_wide_spacer_size=”50″ screen_normal_resolution=”1024″ screen_tablet_resolution=”800″ screen_mobile_resolution=”480″ tutorials=””][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][dfd_spacer screen_wide_spacer_size=”50″ screen_normal_resolution=”1024″ screen_tablet_resolution=”800″ screen_mobile_resolution=”480″ tutorials=””][/vc_column][/vc_row]